Mata uang Eropa terus bersaing dengan mata uang Amerika. Ini tampak jelas pada pasangan EUR/USD, di mana masing-masing mata uang bertindak untuk kepentingan mereka sendiri. Euro diuntungkan, tetapi kemenangan ini mungkin bersifat sementara.
Dolar AS minggu ini memimpin. Terkadang kehilangan posisinya, tetapi kemudian memulihkan kerugian sebelumnya. Itu jauh lebih sulit bagi euro, yang harus berjuang dengan penurunan konstan dan paling sering tidak berhasil. Dalam situasi seperti itu, pasangan EUR/USD tidak meninggalkan kisaran 1.1250-1.1300, bergerak turun.
Tetapi pada akhir minggu, situasinya membaik. Pada Kamis pagi, pasangan EUR/USD diperdagangkan di sekitar kisaran 1.1341-1.1342. Mata uang Euro telah menguat secara nyata, terlepas dari sejumlah faktor yang memicu, termasuk situasi epidemiologis yang tegang di Eropa terkait dengan penyebaran virus corona varian Omicron, dan penundaan ECB dalam membatasi program stimulus.
Pada hari Kamis, mata uang AS turun di tengah meningkatnya optimisme investor terhadap prospek ekonomi global pada tahun 2022. Dalam situasi ini, permintaan terhadap aset safe-haven, terutama USD, turun, menghilangkan tumpuan USD. Saat ini, di pasar keuangan euro menang. Namun, para ahli meragukan bahwa ini akan bertahan lama secara global. Banyak analis percaya bahwa prospek jangka pendek dolar AS jauh lebih baik daripada dolar Eropa. Hal ini didukung oleh tindakan The Fed yang bertujuan memperketat kebijakan moneter pada tahun 2022. Pada saat yang sama, ECB tidak terburu-buru dengan keputusan serupa, dan ini berdampak negatif pada dinamika euro dalam rentang perencanaan jangka menengah.
Selama pertengahan minggu ini, regulator Eropa membuat catatan hawkish terhadap mood dovish otoritas moneter. Namun, lonjakan jangka pendek ini, yang mengisyaratkan kemungkinan pengetatan kebijakan moneter, sama sekali tidak memengaruhi pasar. Kelambanan serupa disebabkan oleh data makro PDB AS untuk kuartal ketiga tahun 2021. Dapat diingat bahwa indikatornya ternyata lebih baik dari yang diharapkan: perkiraan PDB dinaikkan menjadi 2,3% dari sebelumnya 2,1%. Pada saat yang sama, indeks utama keyakinan konsumen (Conference Board) pada bulan Desember meningkat signifikan dari sebelumnya 109,5 menjadi 115,8, level tertinggi sejak Juli tahun ini.
Menurut analis, data PDB AS diabaikan karena dua alasan: tidak melebihi ekspektasi pasar, dan aktivitas sebagian besar investor sebelum Tahun Baru dan liburan Natal menurun. Pada saat yang sama, sentimen pasar yang positif terkait dengan peningkatan keyakinan konsumen di Amerika Serikat pada bulan Desember akan bersifat sementara. Menurut para ahli, masalahnya masih terletak pada ancaman yang ditimbulkan oleh varian Omicron COVID-19 dan tingginya tingkat "ketakutan pandemi" yang akan berdampak negatif pada dinamika pasangan EUR/USD pada Januari.
TAUTAN CEPAT